Unsyiah Gayo Lues Hampir Rampung
Blangkejeren – Kampus Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Gayo Lues hampir rampung dikerjakan dan saat ini, tinggal pekerjaan akhir. Tim Percepatan Gayo Lues terus berpacu mempersiapkan seluruh fasilitas pendukung kampus negeri tersebut, sehingga pada ajaran baru tahun ini, dapat menerima para mahasiswa atau mahasiswi berjumlah sekitar 3.000 orang.
Pemerintah Kabupaten Gayo Lues yang memberi dukungan kuat atas keberadaan kampus itu juga membantu berbagai fasilitas, seperti jaringan air bersih, penambahan daya listrik, termasuk mobiler dan lainnya. Seluruh gedung kampus mulai dibangun pada 2010 dengan dana dari APBN, APBA atau juga Otsus dengan nilai Rp 10 miliar.
“Tim percepatan pengoperasian Kampus Unsyiah Gayo Lues termasuk Bupati Gayo Lues Ibnu Hasim dan Wakil Bupati Adam SE sebagai penasehat, dan Sekdakab Abubakar Djasbi sebagai ketua umum,” kata ketua harian tim percepatan, H Abdul Manaf SE, kepada Serambi kemarin di ruang kerjanya.
Dia menjelaskan, selain tim percepatan Gayo Lues, juga akan datang tim percepatan dari Unsyiah Banda Aceh, sehingga rencana pembukaan kampus tahun ini dapat terlaksana. “Untuk tahap pertama, seluruh penunjang perkuliahan telah memadai, baik gedung maupun mobiler serta sarana pendukung lainnya” sebut Abdul Manaf yang juga mantan kepala Bappeda Gayo Lues itu.
Dia mengungkapkan pembangunan Kampus Unsyiah Gayo Lues dimulai sejak 2010, dilanjutkan 2011 dan 2012, serta tahun ini. Untuk 2013, sebutnya, dibangun gedung hingga bronjong, selain air bersih dan pendambahan daya listrik. Sedangkan tahap pertama pada 2010 yakni dua gedung perkuliahan bersumber dari APBN.
Kemudian, tahap kedua, pembangunan satu gedung rektorat, satu masjid, satu kantin dan pagar lingkungan yang bersumber dari APBN. Selanjutnya, pembangunan yang bersumber dari dana Otsus bagian kabupaten 2011 digunakan untuk membangun satu gedung perkuliahan.
Dari APBA, sebutnya, dibangun mes dosen dari luar daerah, termasuk dana aspirasi anggota DPRA, Tengku Jemarin, selain pengadaan mobiler dari APBN 2011. Pada 2012, tambahnya, dana Otsus kabupaten digunakan untuk membangun penahan tembok, sanitasi lingkungan, bronjong, turap, jembatan box curvet dan paving block, termasuk jalan lingkar Kampus.
“Kalau fasilitas dan mobiler Kampus Unsyiah Gayo Lues belum mencukupi, pemkab siap membantu dan menyediakan kekurangannya berdasarkan kebutuhan,” sebutnya.
Sementara secara terpisah, Kabid Bina Marga Dinas PU Gayo Lues, Abd Rasad ST, mengatakan, Otsus bagian Kabupaten Gayo Lues 2011 dan 2012 diplotkan untuk Kampus Unsyiah Gayo Lues sebesar Rp 10 miliar lebih. Masing-masing untuk proyek pembangunan satu gedung perkuliahan belajar pada 2011 sebesar Rp 5 M.
Sedangkan Otsus kabupaten 2012 sebesar Rp 5 miliar, masing-masing untuk pembangunan peningkat jalan lingkar kampus Rp 2,5 miliar dan sisanya untuk pembangunan penahan tembok, sanitasi lingkungan, nronjong dan turap, box curvet dan paving block.
Dia mengungkapkan pembangunan kampus yang bersumber dari APBN atau APBA tidak berkoordinasi dengan Pemkab Gayo Lues, sehingga dana yang digelontorkan tidak diketahui. “Pemkab Gayo Lues tidak tahu besaran anggaran pembangunan yang sudah terserap selama ini dari APBN atau APBA,” tandasnya.
Sumber: Serambinews.com (23 Maret 2013), Diakses: 24 Maret 2013