Manfaatkan Energi Panas Bumi BPPT Dampingi PT Hitay Panas Energy Eksplorasi Gunung Kembar Aceh

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dampingi PT. Hitay Panas Energi/ perusahaan energi asal Turki mengembangkan pembangkit energi panas bumi  untuk menghasilkan listrik dengan kapasitas 300 Megawatt.

Adalah wilayah Gunung Kembar, Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh yang menjadi target proyek yang akan berlangsung hingga tahun 2019 mendatang. Selain itu, proyek yang dilakukan tersebut merupakan upaya untuk mempercepat keinginan pemerintah memenuhi kebutuhan listrik nasional. “Kita punya potensi energi panas bumi ini. Mestinya menjadi primadona di Indonesia,” ungkap Kepala BPPT, Unggul Priyanto usai menandatangani MoU antara BPPT dengan PT Hitay Panas Energy terkait pemanfaatan energi panas bumi untuk menghasilkan energi listrik, Jakarta, (3/1).

Menurut Unggul, BPPT berperan melakukan kajian dan meriset mengenai pembangkit panas bumi. Apalagi, potensi energi panas bumi bila dimanfaatkan secara menyeluruh dapat mencapai 29 GW. Sementara Indonesia baru memanfaatkan sekitar 1440 MW. ”Energi panas bumi, merupakan energi yang sangat diandalkan di tanah air. Karena sumber energi listrik lainnya, seperti batubara, air dan energi angin, kedepan akan tidak memadai lagi di Indonesia,” jelasnya.

Senada dengan Unggul, Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Informasi, Energi dan Material (TIEM) Hammam Riza mengatakan, pengembangan lapangan panas bumi memerlukan investasi yang sangat besar dengan resiko kegagalan yang tinggi. Hanya perusahaaan besar dengan permodalan kuat yang mau berinvestasi di bidang energi panas bumi.

Managing Director PT Hitay Panas Energy, Julfi Hadi, mengatakan bahwa target energi listrik yang ingin dicapai adalah 300 MW. Namun, sebagai langkah awal akan disasar 100 MW dahulu. “Supaya fase ini sukses, kami akan coba pengeboran pertama. Desember tahun depan mulainya,” ujar Julfi.

Kemudian, Julfi menyatakan proyek yang dilakukan tersebut merupakan upaya untuk mempercepat keinginan pemerintah menuju target pembangkit listrik.

“Untuk mempercepat 35 ribu megawatt adalah dengan hands on atau langsung. Dari situlah kami bekerjasama dengan BPPT dan instansi pemerintah supaya lebih mempercepat,” pungkasnya. (Humas)

Dikutip dari : http://www.bppt.go.id/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *